Minggu, 01 Maret 2009

NEGERI ITU BAGI SOSIALISME

Oleh: Arkilaus Arnesius Baho

“Di persembahkan bagi usia Partai Rakyat Aceh “ PRA “ yang ke-II ”.


Bumi Serambi Mekkah, Tanah Rencong itulah Aceh. Dunia mengetahui nama Aceh, tak luput juga didalam genggaman imperium global hari ini Aceh pun di tilik dalam suatu mesin Kapitalisme Baru. Belajar dari tradisi kolonialis atas bumi Aceh, tak hanya perubahan kearah yang baik diperjuangkan, tetapi menapaki keberpihakan dunia akan rasionalitas kerakyatanlah jiwa semangat kita. Kadang begitu pahit, letih dan melelahkan dengan menuju kemakmuran yang hakiki. Negara hanyalah bayangan semu, alat taktis bagi tujuan sejatinya. Itulah ideology dasar, sumber utama penerimaan rakyat Aceh dengan begitu kokohnya saat ini Partai Rakyat Aceh menjadi jantung perubahan bagi Rakyat kecil, orang Miskin, perempuan tertindas di Tanah Aceh dan Dunia. Dalam usia muda ini, Aceh dalam keterlibatan Partai Rakyat Aceh sudah banyak kah sumbangsih perubahan?


Entah dinamika perubahan begitu klasik bagi dunia dalam menentukan tingkatan perubahan sebuah wilayah. Tetapi atraksi politik bagi rakyat Aceh ditahun ini akan Nampak roh perubahan itu berlaku dalam kandungan politik, ekonomi dan Budaya orang Aceh. Ya, Gencatan senjata, perundingan RI-GAM hingga bertumbuh secara baru Partai Politik local. Ada yang merasa dirugikan, merasa tak punya identitas politik dan kebakaran kekuasaan mereka setelah rakyat Aceh mampu berdiri dalam kaki-Nya, menatapi pentingnya keberpihakan bagi rakyat semesta dari cercaan dan rampasan hak ekonomi dan politik jajahan kaum colonial.


Diawal perhelatan nasional Partai Rakyat Aceh, Papua beri dukungan. Pidato Politik Papua itu di tutup dengan teriakan HIDUP RAKYAT ACEH, HIUDP PRA, HIDUP RAKYAT PAPUA BARAT. Dengan bangga dan terus berdiri dalam simpatisan Partai Rakyat Aceh, begitu gembira menyambut hari ini ( 03 Maret 2009 ) sebagai hari lahirnya sebuah Partai Lokal pertama di Aceh setelah bumi yang dahulu di genggam dalam periodesasi kekerasan kemanusiaan, aceh menandai kekuatan rakyat dalam hajatan kongres. Ide perubahan dengan mendirikan sebuah Partai di tengah ruang keberpihakan dunia atas penyelesaian Masalah di Aceh merupakan roh baru yang di lakukan oleh kawan-kawan pejuang di sana “Aceh”.


Kongres pertama PRA lahir. Akomodasi politik kebangsaan mewarnai jiwa dan roh pergerakan Partai. Euforia kepartaian kemudian ada dan kini membumi di Aceh. Kemunculan partai local di Aceh begitu banyak, tetapi sejarah pasti meyakinkan Partai Rakyat Aceh adalah kepeloporan pertama. Dan kader-kader PRA menuju tantangan baru, yaitu fenomena pemilu yang di selenggarakan Indonesia. Ratusan anggota PRA menuju parlemen, teori perubahan bagi rakyat dalam parlamentariat bukanlah cita-cita pokok. Tetapi kekuatan bersama adalah modal pokok yang sejati. Tidaklah larut dalam kebisingan kursi kekuasaan, tidaklah menerapkan watak borjuis dalam kursi rakyat nantinya, tetapi PRA adalah kemauan bersama demi kemerdekaan, kedaulatan dan kemajuan bagi pemenuhan sosialisme.


Tatkala pesan pidato politik Papua di depan ribuan peserta Kongres disambut dengan tepuk tangan, air mata dan kegembiraan. Itulah awal, itulah jiwa dan nurani yang terus di persembahkan bagi kemenangan bersama. Kemajuan rakyat Aceh menuju damai, Aceh sudah damai, Papua belum…pidato Politik Papua mengakhiri rangkaian pidato dalam kongres pertama PRA. Kini tibalah di hari ulang tahun yang ke dua ini, dukungan senasib dari Papua tetap kokoh bagi kejayaan PRA. Hidup PRA, jayalah sosialisme. Warnai hidup baru, membumikan jati diri kerakyatan. Kita selalu dalam garis yang sama.

Tidak ada komentar: