Senin, 09 Februari 2009

Tujuh Warga Papua Meninggal Dunia di Hutan Akibat Ketakutan Operasi Militer

Tingginambut-Papua, 10/02/09. Kabar terkini dari Papua sudah lebih dari satu bulan aparat Gabungan TNI-POLRI berkekuatan ratusan anggota terusmelakukan operasi penemuan kembali 4 buah pucuk senjata yang di rampas dari tangan aparat di pos penjagaan pedalaman Papua. Operasi yang sudah tidak menemukan hasil apapun ini justeru aparat menjadikan masayarakat sipil tak berdosa sebagai tumbal di balik penunjukan eksistensial sang militer.

Tujuh warga sipil tak berdosa dinyatakan meninggal di hutan belantara Papua. Nyawa mereka tak dapat tertolong. Meninggalnya tujuh warga sipil ini terjadi setelah pengungsian besar-besaran ke hutan untuk menyelamatkan nyawa mereka dari kebingisan aparat yang melakukan penyisiran selama dua bulan terakhir.

Sumber Desk Papua " Anton Tabuni " dari lokasi-Tingginambut Papua mengatakan sampai sekarang sudah ada tujuh warga sipil meninggal di hutan akibat tidak bebas mencari makan sehari-hari seperti biasanya karena militer Indonesia melakukan segala cara yang menakutkan dan mengancam jiwa orang-orang di kampung. Kami di disini tidak bisa keluar sembarangan karena sudut-sudut kota penuh dengan moncong senjata dan tak-tank tempur yang berkeliaran di Tingginambut kata Anton.

Sumber lain menyebutkan peristiwa perampasan senjata memicu tentara berhamburan di kampung-kampung bahkan harta milik masyarakat di kampung di jarah habis oleh Militer Indonesia. Sampai sekarang memang belum ada tanda-tanda pasukan di tarik dari tingginambut.

Untuk diketahui, Sejumlah wilayah terisolir di pedalaman Papua cenderung menjadi aset proyek begitu besar bagi kepentingan Militer Indonesia di Papua. Apalagi jelang pemilu 2009, situasi menjadi tidak aman, parade militer di pedalaman cukup kuat dan membabibuta. Daerah pegunungan tengah Papua sebagian besar merupakan jalur operasi militer yang tak pernah berhenti. Adalah Timika, Puncak Jaya dan Wamena menjadi bulan-bulanan operasi tanpa sebab. Keberadaan militer di pelosok pedalaman Papua membuktikan truktur teritori militer menguasai tanah Papua. Militerisasi di Papua sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup warga sipil. Terlepas dari pro dan kontra siapapun yang berkepentingan atas Tanah Papua, bahwa tindakan militerisasi adalah solusi terburuk dalam menangani masalah selama ini.

Tidak ada komentar: