Senin, 12 Januari 2009

STATEMEN DARI OPM PUNCAK JAYA

PUSAT KOMANDO
TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT &
ORGANISASI PAPUA MERDEKA
PUSKOMP TPN & OPM PAPUA BARAT
________________________________________________________________________
Statemen Politik TPN-PB dan Laporan singkat kondisi Kab. Puncak jaya Papua, Paska Penyerangan Pasukan TPN Papua Barat, di Pos Sektor Kepolisian distrik Tinggunambut.

Perampasan 4 pucuk senjata milik kepolisian yang di lakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB), pada tanggal 09-01-2009, Jumat malam adalah penyerangan yang benar-benar di lakukan oleh Anggota TPN Papua Barat, di bawah Pimpinan Pusat Komando Panglima Tinggi Gen. Titus Murip alias Kwalik, dan Brigadir General Nggoliart Tabuni, yang di berikan mandat operasi khusus kepada komandan Gombarek Telenggen dan anggotanya.

Perampasan empat pucuk senjata milik kepolisian RI di Pos Kepolisian Distrik Tingginambut Kab. Puncak Jaya. Papua,

Adalah tindakan TPN Papua Barat setelah menghimpun informasih yang akurat dari Papua Inteligent Service (PIS), bahwa: Pos Kepolisian Tingginambut adalah sentral utama gabungan anggota dari,institusi Kopasus, Polisi, Tentara, Brimop serta intelligent (BIN-BAIS-BAKIN) NKRI, yang hendak menyusun stategi guna menumpas gerakan sipil dan gerakan militer TPN Papua Barat dalam menuntut hak politiknya yaitu kemerdekaan penuh Negara Papua Barat.

Sejak bulan Agustus 2008 lalu terror dan intimidasi sudah di lakukan oleh institusi militer RI terhadap rakyat sipil setempat, hingga menjelang peluncuran Internatonal Parliementari for West Papua (IPWP) di kerajaan Inggris raya.

Teror dan intimidasi yang di lakukan oleh TNI, POLRI, KOPASUS terhadap masyarat sipil setempat yang hendak masuk membawah barang dagangannya di Kab. Puncak Jaya ini sangat meresahkan akitifitas masyarakat setempat.

Dua minggu sebelum kejadian perampasan senjata ada rapat kusus yang di lakukan oleh petinggi militer Kab. Puncak Jaya Papua, dalam rapat tersebut mereka hendak membahas titik-titik sasaran utama dalam tahun 2009, guna menumpas habis-habisan gerakan TPN Papua Barat di wilayah Punjak Jaya kususnya dan Wilayah pegunngan Papua umumnya.

Dengan demikian maka anggota TPN Papua Barat mengambil tindakan tegas guna mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan yaitu penyisiran brutal yang selalu di lakukan di daerah setempat.

Peristiwa ini merupakan titik permulaan lembaran baru setelah berbagai cara dengan damai yang di lakukan sejak bertahun-tahun lamanya, guna menyelesaikan konflik politik antara Negara Indonesia dan pejuang kedaulatan Negara Papua Barat, namun ternyata rentetan tuntutan damai yang dilakukan guna mencari titik terang status politik Papua Barat terhadap Indonesia dan status Papua Barat terhadap dunia internasional di bawah pengawasan pihak-pihak internasional yang berkompoten tidak pernah di hargai secara serius oleh pihak Indonesia.

Dengan demikian kami dari institusi Tentara Pemebebasan Nasional Papua Barat, menyatakan sikap politik kami :

1. Kebenaran dan keadilan ( kemerdekaan secara politik ) harus di estabilis dengan cara apapun, dan ini merupakan tugas yang mendasar yang terterah dalam plat form politik, TPN Papua Barat, yang tidak bisa di biarkan dengan tawaran apapun termasuk hegemoni politik NKRI.

2. Dengan peristiwa ini ingin kami nyatakan bahwa TPN Papua Barat tidak akan mundur selangkahpun selama kepentingan nasional Papua Barat tidak di perhatikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti Belanda, Amerika, PBB termasuk Indonesia. Oleh sebab itu Pernyataan Kapolda Papua Irjen Pol Drs FX Bagus Ekondanto dan Bupati Puncak Jaya .Lukas Enumbe S.IP, beserta jajarannya masing-masing yang memberikan deatline tiga minggu kepada masyarakat setempat untuk mengembalikan empat pucuk senjata adalah statemen yang di keluarkan TIDAK PADA TEMPATNYA seharusnya statement itu di ajukan kepada pemerintah Pusat RI bahwa mengapa hal ini terjadi, yang mengorbankan nyawa istri seorang anggota POLRI yang tidak berdosa. Hal ini menurut kami pemimpin POLDA Papua dan Kab Puncak Jaya hanya mementimgkan diri sendiri tanpa menghargai hak-hak asasi anggotanya, sehingga pemimpin Negara RI harus mengefaluasi dirinya apakah ada kesalahan mendasar yang di lakukan terhadap rakyat
bangsa Papua ??? karena peristiwa ini hanyalah akibat dari soal yang belum pernah selesai.

3. Kami TPN Papua Barat sebagai alat atau pagar Negara Papua Barat dari Organisasi Papua Merdeka akan tetap siaga melanjutkan cita-cita leluhur bangsa Papua barat dengan penuh percaya bahwa akhirnya kebenaran itu tidak bisa di sangkal oleh siapapun dengan alasan apapun yang sebenarnya juga telah menjadi keyakinan semenjak anda merebut kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 yang sengaja di sangkali oleh elit-elit politik RI.

Di laporkan langsung dari Rimba Raya Papua Barat, Oleh Juru Bicara
( TPN PAPUA BARAT)

Tidak ada komentar: