Rabu, 07 Januari 2009

Bencana Papua Barat dan Palestine


WP-Indonesia dalam mengatasi konflik di Palestina, harus semaksimal mungkin mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghentikan perang di Jalur Gaza ini. Disatu sisi, Hubungan Diplomatik RI-Israel tidak ada. Maka konsekwensinya adalah berpihak pada kekuatan dunia laen.

Sedangkan bencana alam yang terjadi di Papua Barat dapat terjadi akibat tidak adanya alat/keahlian Indonesia dalam mendeteksi pergeseran Lempengan. Akibatnya Gempa Bumi terjadi, dan korban pun tak dapat di elakan.

Solidaritas Kemanusiaan bagi bencana yang melanda dua wilayah dimaksud banyak yang telah dilakukan. Mulai dari pengumpulan BAMA/Bahan Makanan hingga yang tidak masuk diakal sehat adalah reaksionernya saudara-saudara kita yang hendak berjihad ke Palestina membantu perang melawan Israel.

Perang modern Israel diberitakan tak mengimbangi kekuatan Palestina yang tidak memiliki peralatan tempur sehebat Israel.

Akan lebih konkrit, beban Moril Kemanusiaan Indonesia adalah menggigit sejumlah Asset Amerika seperti Freeport. Hentikan operasi Freeport sebagai pukulan atas tragedi di Palestina-sebab secara sistematik, suplai SDA Indonesia ke Kas negara seperti Amerika yang satu paket-antek Kapitalis perang teknologi ini adalah terbaik dibanding reaksioner Sejumlah elemen Jihad ke Palestina dengan keahlian beladiri mau hadapi rudal dan Bom yang di lancarkan Israel. Tidak mungkin, Manusia tangkis Rudal atau Bom dengan ilmu Bela Diri....

Hanya dengan kekuatan dan kemandirian yang terpimpin, sejumlah masalah dunia akan maksimal dan negara tidak kemudian tidak seperti sedang kebingungan atasi masalah dalam negeri. Keahlian pendeksi dini terhadap gempa sangat dibutuhkan di Tahun mendatang. Dan sportifitas Kemanusiaan yang benar-benar adil dibutuhkan tanpa terus menjadi negara pasar yang jauh dari kemandirian dan kecerdasan rakyat semesta.

Tidak ada komentar: