Kamis, 22 Januari 2009

Obama Ulangi Sumpah


Oleh Budiarto Shambazy


Deskpapuabarat.pos-WASHINGTON, KAMIS - Presiden AS Barack Obama diambil sumpah untuk kedua kalinya, Rabu (21/1) di Gedung Putih. Ketika pengambilan sumpah hari Selasa, urutan kata yang diucapkan Ketua MA untuk ditiru Presiden tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Konstitusi Amerika Serikat.

Saat upacara pelantikan di Capitol Hill, Ketua Mahkamah Agung (MA) John Roberts tanpa sengaja menyebut satu kata yang seharusnya disebut lebih dulu menjadi disebut belakangan.

Ketika itu, Roberts mengucapkan ”I will execute the office of president to the United States faithfully”. Seharusnya yang diucapkan adalah ”I will faithfully execute the office of president of the United States”.

Obama menyadari kesalahan Roberts dan terdiam sambil tersenyum karena ragu-ragu. Obama sempat mendahului Roberts dengan mengatakan urutan sumpah yang benar, tetapi Roberts mengulangi lagi tetap dengan urutan yang salah. Akhirnya, Obama menirukan ucapan Roberts yang salah.

Pengambilan sumpah yang kedua kalinya tidak berpengaruh terhadap jabatan presiden yang disandang Obama. Lepas tengah hari pada 20 Januari, seorang presiden terpilih otomatis menjadi presiden meskipun belum diambil sumpahnya.

Roberts juga yang memimpin pengambilan sumpah untuk kedua kalinya. Pengambilan sumpah itu hanya disaksikan beberapa staf presiden dan sejumlah wartawan. Pengambilan sumpah dilakukan tanpa penumpangan tangan di Kitab Injil dan tanpa Ibu Negara Michelle Obama di sampingnya.

Kepada wartawan, Obama bercanda dan mengatakan bahwa pengambilan sumpah perlu dilakukan lagi karena ”ini sangat menyenangkan”.

Sebelumnya, ada dua mantan presiden AS yang harus mengulangi pengambilan sumpah, yaitu Chester Arthur (1881-1885) dan Calvin Coolidge (1923-1929). Pengambilan sumpah ulang dilakukan juga karena kesalahan pengucapan kata-kata.

Urusan luar negeri

Obama mengisi hari kedua dengan membahas persoalan kebijakan luar negeri. Dia akan bertemu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang telah mendapat konfirmasi Senat.

Salah satu agenda besar yang dibahas adalah soal Timur Tengah. Diperkirakan, Obama siap mengumumkan nama seorang politisi veteran sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah. Di hari pertama, Obama juga telah menelepon sejumlah pemimpin negara Timur Tengah, yaitu Presiden Mesir Hosni Mubarak, PM Israel Ehud Olmert, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.(ap/afp/reuters/fro)

Sumber :wasintonpos

Tidak ada komentar: